Sebelumnya tak ada seorangpun yang tahu bahwa gua memiliki kebiasaan atau ritual yang menyenangkan bagi gue namun menyengsarakan bagi Serangga-Kamar-mandi (berupa beberapa ekor serangga terbang kecil yang berbentuk segitiga, dan demen nemplok di dinding kamar mandi orang, Mari kita sebut saja serangga upil karena mereka kecil seperti upil)
; Gue suka banget main perang-perangan sama tuh Serangga upil. Maksud perang-perangan disini adalah dengan ganasnya gua nembak-nembakin para serangga naas tersebut pake semprotan aer dengan gaya kamen raider meberantas monster kumbang hitam
Oke, tidak berperikeseranggan, i know.
Oke, kejam, i know.
Oke, menyenangkan, banget.
Mungkin di negri Serangga upil, Para serangga sepuh (yang sudah makan asam garam kehidupan selama gua siksa) mulai berkisah pada serangga serangga muda tentang bahaya nongkrong di kamar mandi rumah gua. Karena, dimana ada saya, disitu ada bencana menanti.
Kenyataannya, kisah itu terbukti ampuh karena beberapa hari ini dinding kamar mandi rumah gua jadi sepi dari para Serangga upil. Dan hidupku hampa sejak saat itu. (lagu hampa hatiku - ungu mengalun dari kejauhan)
Hari ini, pas gua masuk kamar mandi, gua langsung berbinar-binar, Ada apa ? apakah ada harta karun ? atau malah kunti ?
Bukan sodara-sodara, sabab musababnya adalah karena di dinding-dinding telah berkumpul sekitar5-6 Serangga Upil yang sedang asyik heng ot. Aiiih betapa hidup ini indah.
Beberapa detik kemudian, aku melirik Sang semprotan (partner in crime sejati). dan semprotan balas melirik, kami berdua tersenyum licik. Dan dimulailah pembantaian sarap tersebut.
Trekk ! semprotan gua cabut dari penahan. seperti koboi mentjabut pestol.
Hupp ! Lalu gua sejajarkan senjata perang tersebut dengan wajah, tak ubahnya Tomb rider
Hayaaa..(jet li style)
Srott ! srott ! Semprotan air berterbangan tanpa ampun ke seluruh dinding kamar mandi. Memporak-porandakan para Serangga upil yang sedang
enak-enaknya nongkrong dan ngerumpi, mereka sibuk terbang tanpa kendali, suasana genting, kyaaa kyaaa, para serangga upil tersebut panik.
Tanpa memedulikan kepanikan serangga-serangga tersebut, kami (gua dan semprotan sahabat sejatiku) dengan sistematika kerja yang kompak nan lihai
terus meneror ke tempat serangga-serangga itu hinggap.
Setelah 3 menitan menginvasi tanpa henti, gua mulai menghentikan serangan. Lalu dengan peluh yang bercucuran, gue beranjak untuk mengembalikan Semprotan ke tempatnya semula.
Tapi.., entah darimana asalnya muncul sekelebat bayangan hitam kecil persis 1cm didepan mata. Dan sebelum gua menyadari apa yang terjadi,
bayangan tersebut sudah melesat masuk ke mata gua dengan gagah berani.
tii...daaaaaak.., jeritku slow motion.
Setelah berteriak hiperbola plus cengo selama beberapa milisekon, gue refleks nundukin kepala ke arah bak mandi.
Karena panik sekaligus perih tak terkira, gua langsung ngebasuh daerah mata pake air bak berkali-kali dengan kalap, berharap bisa ngeluarin
serangga laknat itu dari mata gue yang indah nan cemerlang.
Sambil nahan perih, gue terusterusan ngebasuh mata gua sambil kucek sana kucek sini, tapi entah kenapa tuh serangga sial tetep teguh pendirian gamau keluar dari mata gue yang udah mulai berair perih.
Mata gue berkunang-kunang, tiba tiba muncul bayangan-bayangan samar, bayangan saat gue menginvasi serangga upil, bayangan saat masa kecil, bayangan keluarga, bayangan teman-teman, sekolah, dan utang-utang yang belum dibayar.
Oh tuhan, mungkinkah aku akan mati ? Oh tidak, jangan dulu. Aku belum siap. Aku belum kawin.
Akhirnya, setelah 15 menit mengadakan opname terhadap diri sendiri, gue berhasil mengangkat serangga upil tersebut dengan gilang gemilang. Dengan kengerian tingkat tinggi gua pun membuang
serangga yang udah ga keruan bentuknya itu jauh-jauh. Sementara mata gue sendiri masih rada perih + Nyut-nyutan karena kebanyakan dikucek.
Gua pun bercermin, takjub liat mata kiri gue yang merah banget kaya abis kena topan debu. Lalu aku bertanya kepada yang maha esa. Inikah azab atas penyiksaan gua kepada serangga upil selama ini ?
dan tiba-tiba aku mendengar suara dengungan dan seseorang berbisik "Benaaar wahaaai penyiksaaaaa.., rasakaaan ! rasakaan ! ini lah penderitaan kami ! kaum serangga upil !," Kata Mahluk yang ternyata ketua
klan serangga upil tersebut.(bagian ini 1000% ngarang)
Sementara gue meratapi takdir tuhan. di negara serangga upil, mungkin semua lapisan masyarakat sedang bersuka cita merayakan kemenangan setelah 350 abad terbelenggu dalam penjajahan. Atau mungkin juga mereka sekarang lagi memberikan
penghormatan terakhir pada serdadu serangga upil yang bersedia mengorbankan nyawanya untuk menyerang gue waktu itu.
Gue sendiri bergidik dan secara alamiah nutup mata setiap liat ada ada serangga upil nempel di dinding kamar mandi terus terbang tiba-tiba. Keledai tidak akan masuk ke lubang yang sama dua kali bukan ?
Tunggulah, hai para serangga upil ! suatu saat akan kubalas kalian !
jiakakakak the revenge of serangga upil,. di kamar mandi gue juga suka ada begituan, dan hal yang gue lakuin pun sama yakni nyemprot pake selang aer huehehehehe tapi gue gak seapes elu coy
ReplyDeleteLucu...hahahaha kalo gw tuh serangga upil paling sering ngrangsang masuk ke lobang idung gak ngerti tuh binatang bisa masuk padahal idung gw lobangnya kecil pas lg masuknya...ckckck
ReplyDeleteLucu...hahahaha kalo gw tuh serangga upil paling sering ngrangsang masuk ke lobang idung gak ngerti tuh binatang bisa masuk padahal idung gw lobangnya kecil pas lg masuknya...ckckck
ReplyDelete