Showing posts with label mind's made. Show all posts
Showing posts with label mind's made. Show all posts

Friday, March 25, 2011

Dulu dan Sekarang

Rumah kita, dulu
24 jam untukmu, aku menunggu
Setia dengan kata-katamu yang semanis madu
Berdiri disamping bayanganmu yang nyata
Menunggu hatimu yang entah kemana

Rumah kita, dulu
Tempatku duduk di dekat perapian
Tempatku merajut dengan madu, madu yang dulu.
Yang kau pakai untuk maniskan duniaku.
Yang kala itu ku simpan hanya untukku

Rumah kita, sekarang
Dengan dindingnya yang kusam
Dengan apinya yang padam
Maka aku tengok jendela
Bertemu dengan bayang-bayang senja

Rumah kita, sekarang
Penuh debu, suram
Maaf, lama kutinggalkan
Senja terlalu indah untukku tidak berpaling
Sekali lagi maaf, jika aku tak lagi peduli

Bilamana kutengok kembali,
Mungkinkah ku temukan kau disana
Duduk disamping perapian.
Menepuk kursi disebelahmu, tersenyum penuh rindu.
Ah ya, sepenuh hati aku akan pulang
Jika itu artinya kau akan tinggal
Berdua, kembali merajut mimpi kita
Dan melupakan dunia

Friday, March 4, 2011

One

One night to change
One act to blame
One feel to replace the pain
One thing to think
One brave to have
One chance to prove

A moment to find a spot to lie on
A gift, to turn it from wish
A beat, to make it complete.


(Believe me, every sentence here means something)

Thursday, December 30, 2010

Sebesar itu

Aku pernah mencintaimu sebesar itu
Sebesar balon udara yang sekarang mendarat layu di tanah
Sebesar kobaran api yang sekarang menjadi abu
Sehijau daun yang sekarang menguning
Seindah salju yang sekarang mencari dan lenyap

Aku pernah mencintaimu sebesar itu
Tapi sekarang tidak lagi

2007-2009
(Merasa perlu memberikan penjelasan waktu, hehe)

Wednesday, December 29, 2010

Newest Project

Hyah, lagi-lagi blog ini terbengkalai *bersihin debu-debu*
Mau cerita dikit nih. Berawal dari sms-sms gajelas yang intinya mah ngelawak, tanpa disengaja dan tanpa direncanakan secara langsung, sebuah ide untuk membuat novel fiksi fantasi tiba-tiba terbersit dari benak saya dan teman saya. Buat saya pribadi sih, ini kemajuan karena akhir-akhir ini saya cenderung kurang produktif, bukan cuma dalam menulis, tapi juga dalam mengkhayal. Salahkan buku-buku novel sial itu, gara-gara mereka saya jadi lebih rajin membaca daripada berkhayal, hmm..
Tapi serius deh, ini beneran ide dadakan, coba dipikir, 2 menit pertama kami ngomongin statisme, 2 menit berikutnya saya udah berkunang-kunang mikirin gimana konsep Demilien dan Galaxian, Demilien adalah setengah alien dan setengan manusia, sedangkan Galaxian adalah penguasa galaksi ang ada di bumi. Ya, itulah yang terjadi apabila 2 orang random kelewat pinter sedang berkomunikasi.
Bukan proyek yang mudah, apalagi tau sendiri kan saya itu orangnya moody-an, kalau kemaren saya aktif nyumbang-nyumbang ide, sekarang malah ongkang-ongkang kaki sementara rekan saya itu sibuk mencatat ide-ide yang udah kita kumpulin *senyum licik*
Tapi saya, atau kita, optimis kalo kita emang niat, dengan berbekal mimpi-mimpi (baca : ngarep) bahwa Novel kita ini bisa terwujud. Bisa. Pasti bisa. Asyik bikin novel *tepuk tangan*

Segitu dulu ya, mau main Pet Society nih.
Arrivederci :D

Wednesday, December 22, 2010

Shut Up

Jadi apabila Kecap mengalir melalui tenggorokan dengan kecepatan konstan maka yang akan terjadi reaksi kimia antara Kc (kecap) dan Cairan tubuh, yang akan menghasilkan Talibun yang apabila dibunyikan akan menimbulkan suara dengan gelombang transversal dengan percepatan Sentripetal sama dengan 30^2m/s^2, ketika gelombang transversal tersebut menyentuh dinding alumunium, maka gelombang tersebut akan berubah menjadi partikel-partikel berukuran 1289 x 10 pangkat -32790 nanometer, yang dapat dengan mudahnya memasuki sistem peredaran darah manusia, dan dalam jangka waktu 1 bulan. manusia-manusia tersebut akan berubah menjadi Centaurus.





Oh.Just.Shut.Up

Monday, October 4, 2010

Renungan (apa salah gaul?)

Udah lama bikin puisi, pengen banget sih bikin, tapi gak ada inspirasi.
Padahal dulu sehari bisa bikin 2-3 puisi.
Mau bocorin rahasia sedikit, sebenarnya inspirasi itu adalah kamu.
Saya pernah baca di perahu kertas, dimana saat seorang pelukis gak punya inspirasi sama sekali, Sebenarnya dia hanya kehilangan bintangnya.
Tidak, bukan hilang, sang pelukis tersebut hanya tidak bisa melihat bintangnya, awan-awan itu menutupinya, menutup bintangnya, inspirasinya.
Kamu adalah bintang, inspirasiku dalam menulis puisi, dalam menjalani dan menjalani hidup.
Perasaanku padamu yang meluap-luap, rindu yang mengiris-iris egoku, pesonamu, diammu, kamu, menceritakan segalanya.
Cerita tentang aku, kamu, kita.
Kamu memberiku mimpi, semangat, semangat untuk bermimpi.
Kamu memberiku mimpi, mimpi untuk menjalani sisa hidup bersamamu.
Kamu memberiku kesempatan, kesempatan untuk jatuh cinta, untuk merindu, untuk sakit hati.
Kamu memberiku nyali, untuk menuliskan beberapa puisi-cinta-anak-gadis-labil, untuk menampakan sedikit saja perasaanku ke permukaan.

Sekarang, saat bintang tak mampu lagi bercerita.
Saat Semesta menolak memberikan kisah.
Saat awan berarak, menutupi bintangku.
Disini aku sendirian, meringis menatap langit.
Bertanya kenapa harus begitu tergantung padamu?

Lalu aku menatap layar, dan terkekeh.
Apa yang sudah kutulis barusan?

Monday, September 13, 2010

Orang-orang yang beruntung itu membuatku gila akan rasa iri

Suka lihat kan? di tv, di majalah, cerita dari teman, tetangga, atau calon mertua (?)
si A dapat beasiswa keluar negri..
Si B menang kompetisi x tingkat nasional..
Si C masuk majalah, karena prestasinya yang blablabla
Dan sekarang mereka hidup sukses, dan menyenangkan.
Hey, ada apa dengan orang-orang seperti itu?
Kenapa mereka... beruntung sekali?


Yaah.., sebenarnya kita tahu mereka bukannya beruntung, mereka berusaha, dan beberapa dari mereka memang punya bakat. Lagian, Lucky is actually such a bullshit. Sebagian karena semua hal baik yang terjadi adalah hasil kerja keras dan kebaikan kita dan bukannya beruntung, sebagian karena keberuntungan itu sendiri susah banget didapetin.

Balik lagi ke orang-orang kampret, ehm, beruntung itu.
Reaksi pertama saat ngedengerin kisah mereka pastilah "wow," "anjing keren banget," Dan berujung pada rasa iri yang menggelegak.

Atau, gua dulu pernah nonton Kick Andy, dimana waktu itu bintang tamunya adalah seorang Tuna Netra yang jago banget main piano, dan ada bintang tamu lain yang gak jauh beda sama bintang tamu utama "Mereka yang mempunyai kekurangan fisik namun mempunyai bakat luar biasa,"
Pas nonton itu, antara kagum dan iri setengah mati, gua sempet mikir mendingan gua jadi orang kaya gitu, punya bakat, terkenal dan bisa bikin bangga orangtua (walaupun harus cacat). Atau kalaupun gak nonton itu, i sometimes ask my self "Why don't i have that kinda of talent?,"
Talent, talent yang bisa dipublish dan di kompetisikan, adalah satu-satunya yang gua pengen, dan gua gapunya.
Misal, Melukis, bermusik, pintar sampai bisa ikut olimpiade, dan lain-lain.
Dan gua gapunya itu semua, ga punya.
Gua mungkin bisa nulis, tapi ga berbakat.
Dan gua mungkin berpikir berbeda dari orang lain (sedikit banyak) tapi itu bukan bakat.
Padahal, life isn't that simple, kamu punya bakat, dan kamu akan sukses.
Engga, kita masih bisa usaha, kita masih bisa belajar, dan kita masih bisa bermimpi.

Tapi masalahnya..

Bagaimana kalau kita tidak tahu apa yang harus kita usahakan?
Bagaimana kalau kita tidak tahu apa yang harus kita pelajari? (catatan : diluar dari kurikulum sekolah loh ya)
Yang lebih parah..

Bagaimana kalau kita tidak tahu apa yang kita impikan?


Inikan..., gawat banget.

Tapi gua, contohnya, benar-benar gak tahu apa yang gua impikan sebenarnya
gua pengen jadi penulis, gua pengen jadi sutradara, gua pengen kerja di perusahan event organizer, gua suka fotografi, mungkinkah semua aspek itu bisa bermuara di satu titik? sejujurnya gua ga yakin.
Padahal gua udah SMA, oke kedengerannya emang ga nyambung, tapi SMA adalah stage terakhir gue buat nentuin apa yang sebenernya gua mau, karena kan abis SMA kita kuliah, yang sebenernya nentuin mau masuk jurusan apa nya lebih susah daripada masuk universitas itu sendiri.
so? how?

Wednesday, August 18, 2010

Aku

Aku merasakan dalam-dalam setiap perjalanan hidupku.
Setiap kejadian, setiap langkah dan keputusan, kuhirup segala konsekuensinya, kurasakan perasaanku sendiri saat saat mengambilnya.
Aku, berusaha mempelajari dengan serius setiap lembaran karakterku, meskipun sebagian besar penuh toleransi.. ehm, maksudku kepercayaan diri untuk menoleransinya, juga secara egois meminta manusia lain untuk menoleransinya, sehingga menimbulkan ketidak majuan dalam pengembangan sikap.
Aku selalu bersikap serius, bahkan dalam kekonyolan yang kuciptakan sendiri.
Aku serius ingin serius, aku serius ketika merasa bahagia, atau kecewa atau marah. Dan aku serius dalam bersikap idiot.
Aku tahu setiap kelemahan dan perbedaanku dari yang lain, ku jalani dengan serius setiap pergolakannya, kucari penyelesaiannya, kucari manusia untuk lain untuk mengerti, semuanya tidak lain hanya untuk membantuku menjalani proses pemahaman diri.
Aku serius dalam perbedaanku, keanehanku, dan ketidakbiasaanku, aku bersyukur dan menikmatinya, dan aku confidently merasa diriku istimewa.
Berbekal pemikiran tersebut, kulangkahkan semua ambisi, mimpi dan hatiku dalam petak-petak kehidupanku. Memahami aksi, dan reaksi, sebagai proses pembelajaran dalam hidup.

p.s : satu hal, aku sendiri tak cukup logis untuk menterjemahkan kata-kata ini kedalam bahasa manusia, memintaku melakukannya hanya akan membuatmu bingung dengan kata-kataku yang pasti akan jauh lebih rumit.
Kuharap, dimasa depan aku memiliki .. partner sekaligus penerjemahku. Yang mengerti diriku sedikit lebih mendekati pemahaman diriku sendiri, tapi juga sedikit lebih normal , sehingga dapat membantuku kembali berpijak saat pikiranku melayang

Thursday, August 12, 2010

Flashback

Ramadhan tahun lalu, tahun 2009 Masehi, 1430 Hijriyah.
Aku ingat,
Aku ingat menjalani bulan itu dengan suka cita..., dan cinta.
Ya, cinta, cinta yang tak terbalas, mungkin.
Aku ingat setiap shubuh kulalui denganmu dalam angan.
Kembali terlelap dengan perasaan berdebar, entah mengapa.

Aku ingat bertemu dengamu di sekolah.
Aku ingat bagaimana kamu selalu mampu membuatku lupa akan letih.
Aku ingat aku tidak pernah mau pulang sebelum kamu pulang.
Aku ingat aku selalu menyesuaikan, bagaimanapun caranya, agar aku bisa bertemu denganmu, disana..

Aku ingat saat malam tiba.
Aku ingat saat aku bersuka cita pergi ke mesjid, untuk shalat tarawih.
Tapi tidak, sebenarnya aku hanya ingin bertemu kamu.

Hari ini, aku sadar.
Aku sadar bahwa baik tahun lalu maupun sekarang keadaan takkan pernah berubah.
Hanya perasaan ku yang berubah, seiring semua luka yang kau cipta.
Tenanglah
Angan mu hanya berlaku tahun lalu.
Hanya tahun lalu.

Tapi kupikir ramadhan ini tetap berbeda.
Karena tidak adanya cinta, dan tidak adanya kamu.
Aku tak mau berharap juga menghiba, seperti dulu.
Karena mungkin aku tidak merindukan momen itu.
Aku hanya teringat.

Kamu tahu? aku lega kini telah berpaling.
Karena jika saat ini masih kamu.
Mungkin rasanya akan lebih sakit dari tahun lalu

Wednesday, August 11, 2010

Photograph

eerrrrrr bosen bosen bosen.
eh iya, posting sebelumnya adalah psotingan yang ke 129, karna gua gak suka liat yang nanggung-nanggung. maka gua mau genapin aja jadi 130.

ini adalah poto-poto yang gua ambil dari kamera gaculan, enjoy!











Al-hasanah


















Keren yak, keren yak, huehehehe. anyway, lokasi dan kamera itu seluruhnya punya teman smp ku yang baik hati dan berbudi perketi, Annisa Nur Widya Purnomo Siwi hohoho
tunggu poto-poto selanjutnya! arrivederci!

Monday, July 5, 2010

My another blog

Isinya, yaaahaha isinya puisi-puisi gue atau lirik atau apalah hasil karya gua yang rada-rada mellow dan bikin getek seluruh umat di dunia itu. Feel free to follow and also comments and critic, this is it

Monday, May 24, 2010

sok-jadi-lirikus

yak, setelah kemaren menjadi puisikus (?) secara mebabibuta, sekarang gua lagi suka bikin lirik lagu (cacat, cerpen aja yang ada deadline nya belum bikin)
ngek, sama aja sih kaya puisi muahoishois tapi dibikin jadi ga bertele-tele.
dan temanya tetep : cinta.
huek cemen ya gue bikinnya gituan mulu hauhauhau abis gimana atuh.. (speechless)

enjoy! (dan bantu aku buat instrumennya kalo bisa muahiahiahaiha)
Maybe i'm the only one who thinks you've changed
But i just miss the old you
Have no right to complaining your attitude
I just miss the old you

The old you
Best memories we had
The old you
I'm freaking fell in love

Cause i'm too selfish to face the new you
And to realize my mistakes
so call me the selfish one
Just because i want the old you

(chorus) :
I'm possibly the why, you changed
I'm possibly was blind, loving you as a reason
I want you to be my perfect guy again
Cause i miss the old you

Can you feel our changes
Now me and you are far apart
So would you fix this changes
Or maybe we need to go into the past

Cause i'm too selfish to face the new you
And to realize my mistakes
so call me the selfish one
Just because i want the old you

(chorus) :
I'm possibly the why, you changed
I'm possibly was blind, loving you as a reason
I want you to be my perfect guy again
Cause i miss the old you

Saturday, April 24, 2010

mengendap, terisi, meledak

kau dan jagat membisu
sementara aku disini menjeritkan baris baris sayat
kau dan hatimu mati
sementara aku berdiri abadi.

daraku menggumpal di ujung nadi
mengendap, penuh terisi.
kebodohanmu adalah sumbu.
maka bukan salahku.
kau yang membuatnya meledak.
melesat, meluncur melawan gravitasi.
tersangkut di lorong suara.
jangan salahkan aku.
jika aku akan mati kehabisan nafas.

setidaknya datanglah
walau untuk membuatku jatuh
setidaknya, lihatlah.
sebelum aku meneriakkannya sendiri.
setidaknya bantu aku
menampung luapan darah ini.
sebelum aku tenggelam sendiri.

aku benci pembiasaan

sudah kubilang
aku ingin sebuah perayaan sebelum perpisahan.
terlihat, pada awalnya.
namun selanjutnya hanyalah pembiasaan.
kau pergi, seakan itulah yang akan terjadi.

aku tahu! aku tahu!
walau airmataku habis untuk memintanya mundur.
dan sekarang kau malah memberiku pembiasaan.
sungguh, aku benci itu.
aku bukan anak kecil lagi.
aku tahu aku akan segera terbiasa.
maka dari itu aku tak butuh segala pembiasaan ini.
aku ngin perayaan.
untuk membantu kita agar tetap kekal.

karena kehidupan fana tanpamu tiada lagi sama.
karena tanda merah tanpa namamu bukan lagi sebuah peti harta.
maka jangan!
kumohon jangan!
jangan pergi tanpa sepotong selamat tingga.
jangan pergi tanpa akan kembali.
jangan pergi dan memupuskan semua ini.


setidaknya, aku ingin perayaan.
bukan sebuah pembiasaan

perang putih biru kusam

senin ini, adalah senin yang berbeda dari senin sebelumnya.
senin ini, adalah hari dimana semua ilmu, asa, cita, azzam kami kerahkan.
menggenggam doa dari orangtua-orangtua kami.
memburu ridho dari Sang Maha Sempurna.
menyerahkan semua pada kedua detik-detik.
senin ini, dan esoknya, dan esoknya, dan esoknya.
adalah rangkaian perang bagi tentara-tentara putih biru kusam.
ujian nasional 2010 (nada pembawa acara silet)

pensil 2b, segala rumus, rangkaian grammar.
berkomidi putar dalam pikiran kami.
menit-menit menjelang terasa membakar nadi.
melalui tatapan awas manusia-manusia asing.
bulatan hitam menjadi saksi bisu semua.
penentu nasib kami.
melalui titik-titik itulah.
kami mebulatkan semua tekad, harap, doa, dan cita kami.

ujung pelangi kami

3 tahun berlalu bagai hembusan angin senja.
deru melepaskan genggam erat kami.
jalan biru kami telah menemui ujung.
dan mendadak kami lupa bagaimana harus bernafas.

tahun-tahun telah kami lalui dengan suka, luka, duka, dan cinta.
akan segera berakhir.
masa kami telah habis.
pelangi kami telah menemukan ujungnya.
maka kami akan pergi.
dengan kenangan manis dalam hati masing-masing.
maka kami akan pergi.
membuka sayap lebar.
dan terbang merengkuh mimpi-mimpi yang lain.

terimakasih.
hai, kalian para lakon sandiwara hidup kami.
lintasan-lintasan memori mengalir cepat.
dan selamanya akan terekam di hati kami.

terimakasih.
hai, apa yang telah kami miliki.
dan yang dapat kami tinggalkan hanyalah segenggam kenangan.
kepada apa yang akan kami sebut sekolah lama.

lagu cinta kacangan

aku tak dapat mengerti
bagaimana baris kalimat ini kadang terlihat seperti lagu cinta kacangan
aku juga tak dapat mengerti
cara menghentikan jiwa mencipta cinta

mungkin ini karenamu
dan penyiksaanmu yang tak kunjung surut.
atau mungkin ini karena kita.
dan lipatan memori yang tak kunjung habis.

aku tak pernah dapat mengerti.
bagaimana aku bisa terlihat sebodoh ini.
dan bagaimana absurdsitas bisa merasuki denting denting waktu.

mungkin karena kamu.
atau karena kita.
entahlah.

tanda merah itu, yang berisi namamu.
aku takkan pernah dapat mengerti bagaimana itu bisa begitu menyenangkan.
seperti kotak pandora sekaligus peti harta.
atau kotak coklat yang kau takkan pernah tau rasa apa yang kau dapatkan.

aku juga tak mengerti.
bagaimana bisa kau mempunyai senyum seindah lembayung senja.

tapi aku mengerti.
setiap tindakan yang ku cipta.
adalah karenamu

selamanya hari ini

aku tak mau melewati hari, bersamamu.
sebab aku takut akan ujung hari, yang akan memisahkan kita.
aku tak ingin menghadapi hari esok.
karena yang kuingkinkan adalah selamanya hari ini.
saat waktu berhenti menapaki semua kebahagiaanku.
bersamamu.

aku tak ingin menghabiskan hari ini bersamamu.
sebab suatu saat masa ini akan habis.
dan kau akan pergi, menjalani takdir.
dan aku akan sendiri, mengenangmu.
aku ingin selamanya hari ini,
dan takkan pernah ingin kulihat siluet senja.
yang akan memisahkan kita.


aku ingin menjalani selamanya hari ini.
hanya bersama kamu.
aku ingin waktu berhenti untukku.
dan kamu.


jangan tunjukkan aku apa itu esok,
karena aku ingin selamanya hari ini.

cukup

sekuntum mawar ?
tidak
kata-kata cinta ?
tidak
memang menyenangkan.
tapi bukan itu

kau mau tahu caranya ?
tak perlu suatu tindakan dramatis

melintaslah..
melintaslah di depan wajahku
biarkan aku menangkap tawamu
dan merekam senyummu
biarkan otak dan hatiku memutarnya terus-menerus
sebagai energi ku menghadapi sisa hari.
itu..
cukup

aku dan kau, kebohongan kami.

suatu saat
jika kau merasa tak terbendung
jika aku jengah dengan diam
jika tak ada suatu fakta pun yang dapat kau simpan sendiri.
maka tirai akan terkuak
mempertemukan kita disini

jika hanyalah hanya
sebab kau tak sedikitpun maju
dan aku terkurung dalam kebisuan yang mencekik,
menguras jiwa dan ragaku disini.

apakah kau nyaman ?
apakah kau tahu ?
apakah kau peduli ?
........................
tidak

sudikah kau melepas
yang tak kau lepas
dan tak kau genggam
karna hati ini hanya terdiri dari senyawa tunggal
senyawa baru sekaligus usang
menanti di jemput
menanti dilepaskan

suatu saat
kalau kau muak akan sebuah kepura-puraan, kebisuan sengat,
dan... aku.
mintalah kepada sang waktu
untuk mempertemukan kita

Formspring.me

Extremely recommended