‘Fin, gua baca blog lu loh’ seorang teman berkata tiba-tiba.
Begitu denger gua langsung senyum mesum manis manja group, seneng blog gua masih ada yang mau baca.
Tapi sedetik kemudian, senyum gua langsung luntur.. Kalo dia baca blog gue, berarti…
‘Blog lu..sumpah….galau abis. Galau segalau-galaunya’ lanjut doi, dengan tampang prihatin kaya ngeliat anak kecil yang pengen shuffle tapi kakinya buntung (apasih).
Dan senyum mesum manis manja group gua, langsung berubah jadi cengiran-malu-pasrah-pengen-mati-aja. Gua tau persis postingan mana yang dia bilang galau segalau-galaunya itu. Dan ketika postingan terkutuk itu gua baca ulang pun, bulu kuduk gua langsung berdiri. Merinding. Sumpah, itu posting (walaupun gua paham kenapa gua bisa sampe nulis kaya gitu) terlihat menjijikan..
*ngelus-ngelus dada logan lerman* *istighfar*
Bukan perasaan gua waktu itu yang gua lihat menjijikan. Bukan subjek yang gua acu dalam postingan itu yang gua anggap menjijikan. Tapi ketegaran gua yang udah di tingkat -652368 derajat celcius itu yang bener-bener bikin pengen nangis saking malunya.
Postingan itu memuat keluh kesah gua, gombalan tingkat tinggi gua, dan doa-doa cengeng putus asa yang gua semburkan. Asli, gua merasa bener-bener ga elegan.
Padahal, kalo aja gua bisa sedikit lebih tenang, dan ga terbutakan oleh keputus asaan gua sendiri, gua bisa aja menyalurkan rasa gua melalui sesuatu yang lebih classy, seperti misalnya puisi.
Tapi sudahlah, nasi sudah menjadi dubur, eh bubur.
Actually, It’s not a problem, being so sad and galau. the problem is the way you choose to express this sadness.
It’s not a problem, loving the past. The problem is the way you choose to use your love. To kill, or to live you.
So mulai sekarang, blog ini (kayanya sih) bakal remang-remang untuk sementara karena gua…mmmhhh…belum punya mood atau ide buat nulis-nulis sesuatu yang bukan cinta atau galau. Ngahahaha *plak*
But let me introduce you my new tumblr. This site loads about the abstraction mind of mine. Puisi-puisi, sajak, atau apapun yang ada dipikiran gua, hati gua, yang gua kemas dengan sedikit lebih manis dan puitis. Tujuannya sederhana, agar galau gua, yang dulunya adalah jenis galau ngemis-ngemis, bisa berubah jadi galau elegan.
Catch the other side of me on This Motherfucker Bunch of Abstractions oke? :)
Tau ga? Gua posting ini sambil pelajaran matematika loh. Gua tarok di memopad bb, terus gua posting kesini deh fufufu :3
Sekian, dan terimaakuapaaadanya.
Arrivederci! :)
No comments:
Post a Comment