Jangan sedih ketika kau terpuruk.
Berbahagialah.
Sebab sebenarnya saat itu kau sedang melihat semuanya, melihat dirimu yang kau anggap rendah, melihat semua keburukan pada dirimu.
Sebab sebenarnya saat itu kau tidak mempunyai pilihan selain menerima bahwa begitulah dirimu adanya.
Sebab melalui penerimaan itulah, kau akan menyadari bahwa dirimu tidak seburuk itu.
Karena akan tiba masanya kau bertanya pada dirimu:
"Benarkah aku seburuk ini?"
"Bukankah ada kebaikan pada diriku?"
"Bisakah aku lebih dari ini?"
Dan pada akhirnya kau akan menyadari bahwa satu-satunya cara untuk menjawabnya adalah dengan merangkak naik, perlahan-lahan.
Berbahagialah ketika kau sedang terpuruk, sebab sesungguhnya saat itu kau sedang dilindungi dari rasa sombong dan dihindari dari kebutaan. Sebab terpuruk memaksamu untuk diam dan berpikir, dan pada akhirnya menambah kebijaksanaan dirimu.
Sebab kau hanya dijatuhkan untuk pada akhirnya dilontarkan lebih tinggi lagi.
Dan akan sejauh apa lontarannya, itu adalah pilihanmu.
Yap, itu adalah segelintir tulisan yang iseng gue tulis di notes beberapa hari yang lalu. Semacam self-motivation yang sebenarnya udah sering mampir ke kepala gue, tapi gapernah gue tuangkan lewat tulisan. Doakan saja, gue bisa mengamalkan kata-kata gua di atas...karena eksekusinya ga akan semudah itu muahahaha.
sejujurnya gue sedang sangat menikmati proses pendewasaan ini. Masa-masa di mana lo terlalu banyak memikirkan banyak hal dan dengan sok tau berteori ini itu. Gak masalah apakah teori lo benar atau salah, toh proses mengetahui jawabannya akan jadi pelajaran tersendiri buat lo, iya kan?
Gue juga sedang mencoba untuk tidak membenci kesoktau-an gue ini dan justru berusaha bersyukur karenanya. Karena semua ini pada akhirnya akan menjadi penting, dan akan membantu gue untuk mengenal diri gue lebih jauh lagi
Yoi ga gue?
Doakan saja proses ini tetap bisa dijalani dengan riang gembira, walau pasti ada aja episode kehidupan gue yang bikin puyeng atau galau garuk-garuk ketek
amin
Dan lagi-lagi, gue merasa harus potong tumpeng dan ngehanyutin sesajen ke laut karena...akhirnya gue bisa nulis lagi. Sebenarnya gue akhir-akhir ini lumayan sering nulis, kok. Tapi kebanyakan berupa puisi menye-menye tentang jatuh cinta mehehe, maklumin aja ya. Lagi jatuh cinta sih :p
So, thanks to him. Gue akhirnya punya keberanian untuk menulis lagi. Gue akhirnya punya keinginan untuk tidak terlalu memusingkan pendapat orang lain lagi. Dan gue, akhirnya bisa melihat jalan yang bisa menuntun gue pada kebebasan berkarya
Walaupun gue belum tau mau nulis apa dan belum ada trending topic di benak yang bisa dijadikan acuan menulis (selain cinta-cintaan, tentunya). Gue akan sebisa mungkin sharing lagi di sini. Gue ga akan bilang sering karena schedule perkuliahan gue sedang sangat chaos (dan tentu saja bukan dari kegiatan akademiknya, tapi dari kegiatan nongkrong-nongkrong-ngurusin-prokernya) tapi at least, gue akan share sekedar satu atau dua kalimat
Dan...HAHAHAHAHA plis blog sayang kamu jangan suudhon sama saya karena terus-terusan saya harkosin. Karena percayalah, gue akan mencoba lagi
Arrivederci! :D