Kamu tahu aku dimana? 
Ya, aku di rumah 
Rumah kita 
Untuk apa? Aku sendiri tak tahu 
Sebagaimana aku tak pernah tahu, mengapa jalan yang kulalui selalu membawaku kesini 
Aku pulang, iya 
Membawa bungkusan kecil, berisi potongan ingatan yang belum habis
Menenteng kantung kertas, berisi bongkahan planet yang belum kita telusuri 
Aku pulang, iya 
Tapi aku mengetuk dan tak ada jawabmu disana 
Aku sudah tahu..aku sudah tahu 
Tak lama setelah aku pergi, ternyata kamu juga pergi 
Kemana, aku tak tahu 
Dan sekarang aku dan kamu duduk berhadapan di depan perapian 
Membicarakan masa lalu dan masa depan 
Pikirmu aku mampir, sepertimu 
Tapi tidak, sungguh tidak, aku membawa semuaku kesini 
Hanya saja kamu tidak lihat 
Saat kamu pulang, aku menjerit pada punggungmu, tepat sebelum kamu menutup pintu dibelakangmu 
Bersediakah kau tinggal? Ah, betapa pertanyaan itu sudah mengarat selama 4 tahun 
Tapi kamu tidak dengar, sungguh tidak 
Karena mulutku tak pernah berhasil mengurai tanya itu 
Berulang kali terjadi, kini aku memahami 
Alasan aku tinggal disini, tidur setiap malam dalam dingin 
Pada akhirnya bukan karena pertanyaan atau harapan 
Karena meskipun kau memutuskan tak pernah kembali 
Dan aku terpaksa harus pergi lagi 
Jalanku akan kembali menuntunku kesini, padamu 
Karena kamu adalah sebaik-baik rumah bagiku, selalu 
Maafkan aku 
No comments:
Post a Comment